Thursday, March 17, 2011

Bom Semakin Merajalela

 Ledakan bom di Kantor Berita Radio 68H diduga ditujukan kepada Ulil Abshar Abdalla, mantan koordinator Jaringan Islam Liberal (JIL). Namun Ulil mengatakan teror mulai ada sejak aktif berpolitik di Partai Demokrat dan tidak terkait dengan aktivitas selama di JIL.

Tapi Ketua Fraksi Demokrat DPR RI Jafar Hafsah mengatakan teror terhadap Ulil tidak ada kaitannya dengan aktivitas politik Ulil di Partai Demokrat. "Bom tidak memiliki kaitan dengan aktivitas beliau sebagai fungsionaris Partai Demokrat," kata Jafar Hafsah di Gedung DPR RI, Selasa, 15 Maret 2011.


Berdasarkan buku yang dikirim dalam paket bom, Jafar menduga ancaman terhadap Ulil terkait dengan aktivitas Ulil sebagai mantan koordinator JIL.  "Bisa diduga berkaitan dengan aktivitasnya sebagai pimpinan JIL. (Ancaman) berasal dari kelompok fundamentalis," duga Jafar.


Jafar lalu mengatakan teror seperti ini tidak dapat dibenarkan. "Jauh dari tindakan terpuji dalam menyikapi perbedaan pemahaman dalam agama yang sama," jelas Jafar.
Tak hanya paket bom yang dikirimkan ke Kantor Berita Radio 68H, dan meledak sore ini. Paket bom juga dikirimkan ke Badan Narkotika Nasional (BNN) di Cawang Jakarta Timur.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Baharudin Djafar, polisi tengah menyelidikinya. Baharudin mengatakan petugas polisi sudah mendatangi BNN. "Saya belum tahu terkait hal itu, namun saya dengar ada anggota ke sana," ujar dia ketika dihubungi
VIVAnews.com di Jakarta, Selasa, 15 Maret 2011.

Ia juga mengatakan laporan itu juga telah disampaikan ke Tim Gegana.


Sementara Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Boy Rafli Amar juga mengatakan hal serupa. Ia mengaku belum mengetahui kabar tersebut. "Saya tidak tahu, saya ada di lapangan, di Utan Kayu, ada petugas mengecek ke sana," ujarnya.


Seperti diketahui, sore ini terdapat ledakan paket bom yang dikirimkan ke Kantor Berita 68H. Paket bom itu dikirim kepada Ulil Abshar Abdalla di Komunitas Utan Kayu, Jalan Utan Kayu, meledak dan melukai tiga orang.


Paket buku berisi bom itu dikirim dengan dilengkapi surat permohonan atas nama Drs. Sulaeman Azhar, profesi penulis, dan beralamat di Jalan Bahagia, Gang Panser Nomor 29, Ciomas, Bogor. Nomor telepon selular si pengirim, 0813-32220579.


Isi paket itu berupa permohonan memberikan kata pengantar buku dan interview kepada Ulil Abshar Abdalla. Penulis mengaku sedang dalam proses penyelesaian penulisan buku yang urgensinya sangat erat dengan peran aktif Ulil dalam lembaga yang dipimpinnya. Judul buku itu adalah Mereka Harus Dibunuh.


Sumber:  VIVAnews.com 

No comments:

Post a Comment