Friday, April 15, 2011

Amsterdam Dan Koets Taxi (Taxi Karena Tradisi)

Koets Taxi mudah dijumpai di Amsterdam, taksi yang menggunakan tenaga kuda dan beroda empat ini biasanya parkir disana menunggu turis-turis dari seluruh dunia yang ingin menikmati pesona Amsterdam dengan cara unik dan tradisionil.
Kuda-kuda yang dipakai untuk menarik koets taksi ini sangat besar, gagah, cantik dan bersahabat. Kebanyakan berkulit hitam kecoklatan dan terpelihara baik.
Pengendara Koets Taxi juga mengenakan seragam tertentu, gayanya formal dengan sentuhan tradisional yang kental.mereka sangat ramah, sopan dan informatif.



Pertama kali naik menggunakan Koets Taxi ini aku merasa seolah-olah tertarik ke zaman lalu. Bentukan interior dan lekukan-lekukan Koets Taxi ini mengingatkan akan delman di Indonesia tapi sentuhan original yang kuat dengan polesan-polesan gelap dan kukuh gerobaknya sangat berkharisma. Duduk di belakang pengemudi yang menarik kuda-kuda itu membuatku ber-angan menjadi seorang pangeran yang menuju ke istana untuk meminang seorang putri!!
Pengemudi Koets Taxi yang berseragam tradisional, kuda kuat yang kuat, besar, bersih dan kokoh.di ikuti dengan detakan-detakan sepatu kuda ditelinga berbaur tapi tetap dominan terdengar disela-sela kesibukan kota. Apalagi saat itu musim dingin, kami ber-empat diberi selimut khusus untuk melindungi kaki-kaki kami yang dingin. Pokoknya sangat berkesan.
Bila hari kering atapnya terlipat ke belakang dan bila rintik hujan turun atapnya naik melindungi penumpang. Yang pasti hawa Amsterdam bisa dengan leluasa terhirup oleh kami.
Sejarah Koets Taxi sendiri adalah setua sejarah Belanda itu sendiri, tak hanya dijumpai di Amsterdam tapi hampir di seluruh Belanda. Taksi ini sangat bersahabat dengan alam, tak menggunakan bahan bakar tapi murni oleh tenaga kuda. Sangat praktis dan berkesan bagi para turis-turis yang ingin menikmati Belanda dengan cara tradisionil.
Di Amsterdam, Koets Taxi ini mempunyai jalur unik bagi para turis, route yang melewati lokasi-lokasi bersejarah dan penting kota, seperti melewati anne Frank's House, museum-museum penting seperti Van Gogh, Rijk Museum, Jewish Museum, Amsterdam historic museum dan lain-lain bahkan juga bisa mengantar penumpang ke pasar-pasar terbuka dan heineken beer brawerij.





Bagiku saat menumpang Koets Taxi ini pengalaman yang tak terlupakan adalah ketika kami melewati jalan-jalan kecil tenang dan damai diantara bangunan-bangunan tua dan kanal-kanal amsterdam. Dengan pengemudi yang membiarkan kami diam dan sunyi terkadang celinguk sana-sini menuikmati pemandangan Amsterdam, apalagi saat malam jatuh dan Amsterdam bermandi cahaya neon dimana-mana...sangat berkesan.
Sayangnya bagi Amsterdammer sendiri, saat ini Koets Taxi dipandang sebagai barang bobrok, tua, lambat, mahal dan sangat mengganggu.dan hanya berguna sebagai ajang atraksi bagi turis. Seiring dengan majunya teknologi bermunculan ide-ide baru muktahir, simpel mudah dan murah untuk mobilitas. Seperti banjirnya fiets-taksi (taksi sepeda dengan design modern), new water taksi, tampilan baru tram-tram dan metro lalu kembalinya trend motor dan vespa, bahkan kebanyakan sepeda juga tampil canggih dan baru.





Bagiku sendiri..Koets Taxi ini layak eksis dan harus dipertahankan, disela-sela keramaian kota dan kebosanan akan metro-look, Koets Taxi ini adalah eye-candy yang tampil sederhana namun begitu kuat keberadaannya. Tak begitu penting bila ia tak begitu praktis dan ketinggalan zaman. Ada nilai kemurnian budaya yang seharusnya dihargai, dinikmati dan dillestarikan.



Mungkin dalam beberapa tahun mendatang, Koets Taxi ini hanya bisa dijumpai di-museum museum dan lokasi-lokasi tertentu, terganti dengan layanan mobilitas lain yang ultra canggih dan modern.

No comments:

Post a Comment