Thursday, April 7, 2011

Perangi Rokok, Australia Akan Wajibkan Kemasan Rokok Sejelek Mungkin

Canberra - Pemerintah Australia tidak main-main dalam upayanya memerangi rokok. Pemerintah negeri Kangguru itu akan menerapkan aturan ketat mengenai kemasan atau bungkus rokok yang dibuat sedemikian buruk dan tidak menarik.

Untuk mengurangi jumlah perokok di Australia, semua bungkus rokok akan dikemas dengan warna hijau zaitun atau hijau pudar. Sebabnya, hasil riset menunjukkan bahwa warna tersebut merupakan warna yang paling tidak menarik bagi para perokok.

Berdasarkan peraturan baru yang akan diusulkan di parlemen federal itu, semua logo akan dihapus dari bungkus rokok dan nama-nama merek ditampilkan dalam huruf yang spesifik.
Menteri Kesehatan Australia Nicola Roxon mengatakan, jika peraturan ini disetujui, maka peringatan kesehatan dan gambar-gambar grafis mengenai bahaya rokok akan mendominasi bungkus rokok yakni mencakup lebih dari 90 persen ruang di bagian depan bungkus rokok dan 75 persen di bagian belakangnya.

"Kami telah melakukan banyak riset untuk memastikan bahwa kita membuat bungkus rokok sejelek mungkin," kata Roxon.

"Kelihatannya zaitun pekat merupakan warna yang paling tidak menarik bagi para perokok dan khususnya orang-orang muda," imbuh Roxon seperti diberitakan News.com.au, Kamis (7/4/2011).

Roxon mengatakan, dirinya berharap langkah tersebut akan menghentikan para pemula untuk merokok. Jika peraturan ini disetujui parlemen, maka Australia akan menjadi negara pertama di dunia yang menerapkan aturan paling ketat soal kemasan rokok.

Pemerintah Australia pun siap untuk menghadapi ancaman tuntutan hukum yang mungkin dilakukan perusahaan-perusahaan rokok besar yang tidak senang dengan upaya pemerintah ini.

Diingatkan Roxon, sekitar 15 ribu warga Australia meninggal setiap tahun akibat penyakit-penyakit terkait merokok.

"Pemerintah tahu bahwa perusahaan-perusahaan rokok besar akan melawan ini," ujar Roxon. "Tapi saat kita masih mendapati 15.000 warga Australia mati setiap tahun karena penyakit-penyakit terkait akibat merokok, ini perang yang layak kita lakukan," tandasnya.

No comments:

Post a Comment