Monday, October 4, 2010

Adigang, Adigung, Adiguna

Jika diucapkan dalam satu tarikan napas, tiga kata itu bagai irama sajak nyaman didengar, tapi sungguh tak enak maknanya

Adigang menunjuk kepada watak pongah orang yang suka memamerkan kekuatan fisiknya. Secara harfiah, kekuatan fisik itu bisa berupa badan yang perkasa, penggunaan senjata, dan perkomplotan. Pendek kata, sifat adigang biasa mengandalkan keberanian pelakunya berbuat kekerasan. Kebergajulan merupakan contoh contoh popular ekspresi watak ini.

Adigung mengacu kepada tingkah laku orang yang mengunggulkan status sosial yang dimpilkan sebagai kesombongan atau keangkuhan. Mungkin, orang yang bersangkutan berkedudukan, berpangkat atau berjabatan tinggi, ditambah kekayaan berlimpah sehingga mearasa paling luhur.

Adiguna adalah watak orang yang tengil, karena merasa paling pintar sendiri, paling hebat, sehingga cenderung menyepelekan orang lain yang dianggap “bodo”.

Dari sifat-sifat tersebut kiranya dapat dimaknai agar seyogyanya tidak bersifat seperti di atas, dan sebaliknya seyogyanya mempunyai sifat “pandai tak banyak omong”, “kalem tak bertingkah” dan “rendah hati tak sombong”, untuk menghindari sikap dan tingkah laku yang tak pantas demi kehidupan bersama yang lebih ramah, bersahabat dan bermartabat.

No comments:

Post a Comment