Monday, November 1, 2010

Guyonan

Si Buta dan Si Pincang
Diceritakan ada satu sahabat dari kecil tidak pernah pisah, yang satu buta dan yang satunya lagi pincang, kalau berangkat kemana-mana pasti berdua terus, karena yang buta bagian menggendong dan yang pincang bagian penunjuk jalan.
Suatu hari saat melewati jembatan di dekat kali, keduanya saling timpal :
“Suara apa yang kayang ada yang mandi?” kata si buta.
“Iya, coba saya tanya itu yang mandi perempuan atau lelaki,” kata si pincang.
“Ya pasti peremuanlah!” jawab si buta.
“Ah dasar, buta-buta juga tahu aja kalau yang mandi itu perempuan. Kok kamu bisa tahu kalau itu peremuan, mang tandanya apa? Si pincang nanya keheranan.
“Ah dasar bego! Bin tolol!, kan itu tandanya dari punyamu mengganjal di punggungku.
“Heheeh..tahu aja kalau saya ngga bisa nahan lihat begitu,” ujar si pincang garuk-garuk kepala.

Rumah Sakit
"Ma, waktu Abel lahir, mama ada dimana?"
"Ya di rumah sakit bersalin."
"Kalau Papa?"
"Di rumah sakit juga menjaga mama."
"Kalau begitu, Abel ditinggal sendirian dirumah dong!"

Maafkan
Dua pasien rumah sakit jiwa sedang bercakap-cakap.
"Coba kamu lihat ke atas. Itu bulan atau matahari?" ujar pasien pertama
"Mohon maaf saya orang baru disini jadi saya belum tahu apa-apa." jawab pasien kedua.
"Saya maafkan." kata si pasien kedua tanpa ekspresi.

Tidak Melihat
"Apakah Saudara tidak melihat lampu merah?" tanya seorang Polisi kepada seorang pengendara motor.
"Saya lihat, pak."
"Lalu kenapa Saudara tidak berhenti?"
"Saya tidak melihat Bapak."

Siapa Yang Menemukannya
Pada pelajaran ilmu bumi, guru meminta seorang anak maju ke depan :
"Andi, coba tunjukkan dimana letak Indonesia dalam peta bumi ini." Andi menunjukkannya dengan tepat. 
"Bagus. Sekarang, Udjang, coba siapa yang yang telah menemukan Indonesia?"
"Andi Bu," jawab ujang kalem sekenanya.

No comments:

Post a Comment