Monday, May 9, 2011

Negara Terburuk untuk Para Ibu

[Image: mother.jpg]
Afghanistan telah menjadi tempat terburuk di dunia untuk menjadi seorang ibu, di mana di wilayah tersebut para ibu dan anak-anaknya harus menghadapi kondisi yang sangat suram, sementara itu Norwegia dinilai merupakan yang terbaik bagi para ibu, sebuah laporan tahunan mengatakan.


"Afghanistan memiliki risiko tertinggi dalam angka kematian ibu dan menjadi negara dengan harapan hidup terendah bagi wanita di dunia," meletakkannya di bagian bawah Mothers' Index yang disajikan oleh kelompok nirlaba Save the Children.

Laporan itu mengatakan bahwa satu dari enam anak meninggal sebelum usia lima tahun dan satu dari tiga anak-anak menderita kekurangan gizi.

"Ada petugas kesehatan namun tidak cukup berpengalaman di klinik pedesaan dan itulah mengapa sejumlah besar wanita hamil kehilangan nyawa mereka di sini, dan masalah itu terus meningkat," kata Najibah Stanakzal, seorang dokter di Kabul, mengatakan kepada seorang koresponden Press TV.

Sepuluh tahun setelah invasi AS, banyak warga Afghanistan menyalahkan lembaga kesehatan asing di Afghanistan karena tidak berbuat cukup banyak membantu warga Afghan.


"Pasukan asing maupun badan kesehatan tidak memperhatikan masalah kesehatan bagi ibu hamil. Sebaliknya, mereka kebanyakan memfokuskan diri pada isu-isu militer, " kata Latifah Sultani, koordinator perempuan untuk Komisi Hak Asasi Manusia di Afghanistan mengatakan kepada Press TV.

Menurut Kementerian Kesehatan Afghanistan, kerusuhan semakin tumbuh di berbagai wilayah negara dan hal itu merupakan tantangan besar bagi pemerintah untuk melaksanakan program-program kesehatan.

"Perang dan ketidakamanan telah menciptakan tantangan besar untuk sektor kesehatan di negara kami. Sekitar 30 persen dari klinik kami kekurangan tenaga medis dan obat-obatan," kata juru bicara Departemen Kesehatan Masyarakat Ghulam Sakhi Kargar.

Di Afghanistan, kurang dari 16 persen perempuan yang menggunakan kontrasepsi modern, dan statistik menunjukkan bahwa setiap ibu di Afghanistan kemungkinan akan menderita kehilangan anak, menurut laporan Save the Children.
[literatur]

No comments:

Post a Comment